lika-liku Maskapai penerbangan nusantara  

Tuesday, July 19, 2011

Industri maskapai penerbangan di negeri tercinta mengalami masa pasang surut. Harga tiket yang tak terjangkau bagi sebagian besar masyarakat, membuatnya menjadi sarana transportasi mewah pada saat itu. Sehingga kereta api dan bus merupakan pilihan bepergian paling dinikmati untuk berpindah dari satu kota ke kota lain.

Hingga tiba saatnya banyak pihak yang ingin ikut serta menikmati ceruk kue pasar yang belum tergarap. Banyak muncul maskapai2 baru yang menawarkan harga yang menukik jauh, meski sebenarnya disertai dengan standart yang ikut terpuruk. Harga yang tak terpaut jauh dengan transportasi darat membuat banyak konsumen beralih. Harga tiket untuk sekali terbang hampir tak pernah menembus harga 1 juta. Aneka promo dan diskon ditawarkan. Transportasi udara mencapai puncaknya, jika dilihat dari lonjakan jumlah penumpang.

Hingga tiba saatnya, keterpurukan kembali terjadi. Penolakan negara2 eropa akan kedatangan maskapai dalam negeri, sering terjadinya pengabaian keselamatan, dan pemangkasan harga yang ternyata didapat dengan memangkas biaya perawatan dan operasionalnya. Check-Up armada dimolorkan,  perpanjangan usia pensiun ban dan beberapa komponen yang lain, kanibalisme part dan sunatan asupan tanki bahan bakar sampai dengan pemotongan jalur penerbangan demi efisiensi penggunaan bahan bakar tanpa mengindahkan keamanan jalur baru yang dilalui.

Dan sekarang, seleksi alam berhasil "memunahkan" beberapa maskapai yang memang terkesan modal nekad memasuki dunia persaingan. Gulung tikar karena tak mampu bersaing dalam harga yang semakin terbanting. Dan sekarang, tiket kembali melambung. Namun ketergantungan konsumen akan kecepatan waktu untuk berpindah tempat, membuat perusahaan penebangan masih bisa jumawa.

 Akan seperti apakah mereka ke depannya? semoga semakin membaik.....dari harga dam mutu pelayanan.

AddThis Social Bookmark Button

Post a Comment

Design by Amanda @ Blogger Buster